Kamis, 29 Agustus 2013

Menunggu Biya Kecilku

Selasa, 13 Agustus 2013, Pukul 13.00,dengan berat hati akhirnya aku dan suamiku melangkahkan kaki keluar rumah, hari itu kami harus kembali ke Jakarta, karena jatah liburku sudah habis, aku sudah harus mulai masuk kerja. Tanpa biya kami berangkat ke Jakarta, bukan untuk selamanya, tapi hanya karena biya masih terlalu kecil untuk kami ajak bepergian jauh dan lama, juga karena padatnya arus balik lebaran.

Sepanjang perjalanan (+/- 18 jam) di kereta, payudaraku bengkak karena terus memproduksi ASI tanpa ada yang mengkonsumsinya. keesokan harinya setelah sampai dirumah, segera ku pompa ASI pada PD ku.

Rencananya, biya dan bundaku akan berangkat ke Jakarta awal Oktober. Tapi ternyata sungguh berat hari-hari yang kulewati tanpa biya. Ketika di kantor, sedikit terslimurkan oleh pekerjaan di kantor, tapi ketika sudah dirumah, setiap kali teringat biya, saat memompa ASI pun jadi ingat saat-saat diASI oleh biya, tidur pun tak bisa, sering aku baru bisa tertidur pada jam 2 dini hari, makan pun jadi tidak berselera bahkan kadang sehari cuma makan satu kali saja.

Baru seminggu saja badanku sudah jadi kurus kering, mataku seperti mata panda karena kurang tidur. Setiap teringat biya, aku hanya bisa menangis menahan rindu. Akhirnya aku meminta bundaku untuk membawa biya segera ke Jakarta. Karena banyak hal-hal yang harus dipersiapkan, jadi tanggal 6 September barulah bundaku bisa mengantar biya ke Jakarta.

Dengan ceria aku memesan 4 tiket untuk keberangkatan biya ke Jakarta, 4 tiket adalah untuk ciprut adik ipar suamiku yang akan ikut tinggal bersama kami di Jakarta, bundaku yang juga akan tinggal disini entah berapa bulan, juga ibu mertuaku yang meski sibuk tapi tetap saja ngotot mau ikut mengantar biya ke Jakarta.

Hampir setiap hari aku menelepon biya, anakku yang meski baru 2bulan itu sudah pintar. Sudah bisa menyangga kepalanya sendiri, sudah bisa diajak berinteraksi, sudah mengerti diajak bicara bahkan tidak jarang juga dia menyahuti, sudah pintar kerkata-kata yang meski aku tidak mengerti apa maksudnya tapi tetap saja membuatku senang karena tingkahnya.

Sering juga ciprut, adik iparku itu, datang kerumah untuk sekedar memotret biya dan mengirimkan potret-potret lucu biya kepadaku via BBM.

ngoceh-ngoceh

minta apa sih nak, ampe teriak begitu??

tante ciprut jeyek dipelototin, hahahaa

abis mandeee

ngintip apa biyaaa?

apa nengok nengok? (^_^)

embul na badanmuuuu...

pose tantik, jali jalina lentik

ngajak ngobrol siapa tuh?

sebel gara2 dibangunin pdhal ngantuk berat..

bobo lagi makin pulessss

mau dimandiin dah dilepasin bajunya masih tetep bobo
Sampai cerita ini kutulis di blog, aku masih benar-benar kangen sama Abbiya yang lucu dan kimpul-kimpul ini.
September, cepatlah dataaaaaaang.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar