Minggu, 11 Maret 2012

RESEPSI - Minggu, 11 Maret 2012 (Pukul 11.00 s.d selesei)

Semua keluarga hadir tak terkecuali...

yang dipajang disini yang fotonya berkesan, aneh, dan lucu...

Larena terlalu banyak, jadi nggak mungkin di upload semua-muanya... ^_^





Prosesi TEMU MANTEN - Minggu pagi, 11 Maret 2012



Prosesi TEMU MANTEN 

MAKNA :
Kedua mempelai baru dipertemukan setelah ijab kabul, yaitu dalam prosesi PANGGIH (panggih adalah bahasa Jawa yang berarti bertemu). Mempelai pria dan wanita masing-masing datang dari 2 arah yang berlawanan bersama pengapitnya masing-masing. Panggih ini dilakukan dengan diawali masuknya pisang sanggan dan kembar mayang dari arah kedatangan sang mempelai pria.




Setelah dapat saling melihat pasangannya, namun masih terpisah jarak beberapa langkah, kedua mempelai saling melempar sirih sebanyak 3 kali. Prosesi ini disebut juga BALANGAN GANTAL. Maknanya adalah saling asih, saling asah, dan saling asuh yang akan mereka lakukan begitu memasuki bahtera pernikahan.


Maria yang nglempar kena terus, tak ada satupun lemparan Dhika yang kena



Pager Ayu dan Pager Bagus (pengapit kedua mempelai) saling bertukar Kembang Mayang.










Prosesi berikutnya adalah SINDURAN, dimana pundak kedua pengantin ditutupi kain merah-putih kemudian dituntun oleh sang ayah berjalan bersama-sama menuju pelaminan dengan ibu mendorong dari belakang. Ini sesuai dengan prinsip 'Ing Ngarsa Sung Tuladha' dan 'Tut Wuri Handayani', kehidupan pengantin baru ini akan mendapat baik tuntunan dari depan maupun dorongan dari belakang oleh kedua orangtua.

Maria hampir jatuh, gara-gara 'jarik' nya terlalu rapet :D


Tiba di pelaminan, sang ayah melakukan 'BOBOT TIMBANG', yaitu memangku kedua mempelai. Ibu kemudian bertanya mana yang lebih berat, namun dijawab 'sama beratnya' oleh sang ayah. Ini menandakan bahwa bobot cintanya terhadap anaknya sendiri maupun menantu tidak akan berbeda.


Gak ada yang berani bener-bener duduk, hehehee



Prosesi berikutnya adalah KACAR - KUCUR, dimana sang mempelai pria menuangkan ubarampe (beras, koin) sebagai simbol nafkah yang akan diberikah kepada sang istri. Mempelai wanita harus menerima ubarampe tersebut dalam kain sindur dengan baik tanpa ada yang terjatuh, yang melambangkan kehati-hatiannya dalam menjaga harta yang telah diamanahkan sang suami.

Menafkahi istri itu harus!



Selanjutnya, dilakukan DULANGAN atau kedua mempelai makan dengan saling menyuapi. Prosesi ini merupakan simbol cumbu rayu atau memadu cinta kasih yang dilakukan oleh sepasang suami isteri baru ini.
Makaaaaan....

Minuuuum.....


Terakhir, upacara adat ditutup dengan prosesi NGABEKTEN atau SUNGKEMAN yang dilakukan kedua mempelai kepada orangtua maupun mertua mereka.
 






Jumat, 09 Maret 2012

Akad Nikah - 9 Maret 2012


Dhian Kresna Pradhika alias Dhika, lagi dag dig dug grogi banget. katanya sih nggak berani nengok ke belakang... Takut makin deg-deg an... Heheheee....













Saya terima nikahnya bla..bla..bla...

Ijab kabulnya lancar jaya, tanpa perlu ngulang sedikitpun...

*masih tetap deg-deg an






Tanda tangan di Buku NIKAH Suami deh...

Dhika : Horeee... aku punya istriii...

 *eits, bloooom...









Istri menyambut dirumah, sambil nunggu mahar, hehehee...


 Tanda tangan BUKU NIKAH ISTRI

Ini baru deh...

Dhika punya istri, Maria punya Suami...









Dan...

Pamer BUKU NIKAH Masing-masing deeeeh...
 Pasang Cincin Nikah...

 Pamer Cincin Kawin....

Ciyeee... yang kawin... :p


 Narsis bentar di masjid tempat Ijab Kabul tadi...

Masjid NURUL MUTTAQIEN
Karang Pandan - Pakisaji
Kabupaten Malang





 Seserahannya dipajang deeeeeh.... dipamerin jugaaa.... nggak dibuka-buka sampai abis resepsi...

Note: Resepsi masih 2 hari kemudian.