Minggu, 01 April 2012

JUST MARRIED



Kata yang pertama muncul adalah BULAN MADU atau HONEYMOON. Sayangnya, sampai sekarang pun kami belum pernah melakukan perjalanan-perjalanan dengan tujuan berbulan madu. Setelah menikah, waktu kami terbagi, dua hari setelah menikah kami tinggal dirumah Keluarga Maria, dan dua hari kemudian berpindah ke kediaman Keluarga Dhika. Begitu seterusnya.

Beberapa hari sebelum menikah, cobaan datang mendera kami. Maria yang seharusnya mendapatkan hadiah berupa satu bulan gaji dari kantornya dan bulan depannya komisi kerjaannya akan cair, malah dipecat tanpa pesangon serta komisi pun tidak dibayarkan pas lima hari sebelum tanggal pernikahan kami. Alasan pemecatannya pun tidak jelas, Maria yang masih mempunyai banyak jatah cuti tidak boleh diambil barang seminggu saja, dia hanya diberi jatah cuti dua hari saja untuk pernikahannya. 


Suatu hal yang sangat ironi mengingat jarak perjalanan ke kampung Maria membtuhkan sekitar 15-18 jam, itu sama halnya dengan satu hari saja, waktu yang sangat tidak mungkin cukup untuk melangsungkan suatu pernikahan. Entah hanya mencari-cari alas an saja, karena seharusny Maria mendapatkan bagian yang cukup besar dari kantornya pada saat itu.

Yah, kami anggap itu suatu cobaan yang harus kami lalui. Dhika memang belum mempunyai pekerjaan. Berbekal modal niat saja, kami pergi kembali ke Jakarta seminggu setelah hari pernikahan kami. Dengan uang seadanya ditambah masih banyak tanggungan beberapa hutang yang digunakan untuk biaya kami menikah, kami tidak putus asa.

Setiap hari mengirim surat lamaran kerja, kami berdua, tidak sekali dua kali juga kami melakukan interview kerja dan gagal. Kami tetap berusaha dan tak lupa berdo’a. Jangankan merencanakan berbulan madu, bahkan waktu kami untuk bersantai, menikmati kebersamaan baru kami pun terasa kurang.

Tidak sampai satu bulan kami berusaha, do’a kami terkabulkan. Dhika mendapatkan pekerjaan, dan seminggu setelahnya Maria pun diterima kerja di suatu perusahaan swasta. Dengan tekad yang kuat, disamping mencoba usaha sampingan dengan berjualan baju, empat bulan kami lalui dengan keras, mulai membuahkan hasil. Hutang-hutang kami terbayar semua, kami pun bias mulai merencanakan dengan baik kondisi keluarga kami.


Lebaran pun tiba, dan pulang kampung adalah hal yang paling membahagiakan buat kami. Namun lebaran tahun 2012 ini memang sedikit berbeda, ada dua keluarga besar yang harus kami kunjungi, kami harus benar-benar bias membagi waktu dengan adil agar mereka tidak tersinggung.
Pertanyaan yang selalu muncul dan sangat bosan kami jawab ketika kami mengunjungi rumah mereka adalah “sudah isi belom?”
Heheheee…
Nyengir adalah cara paling mudah untuk menjawab pertanyaan mereka.