Kamis, 03 Januari 2013

DSOG ku dr. H. Syamsul Bachrie SPOG

Pulang kampung kali ini, mertuaku mengajakku memeriksakan kehamilanku. Kebetulan juga karena aku belum pernah sekalipun periksa ke dokter kandungan (sebelumnya hanya ke bidan saja).

Ibu mertua ku pun membuat janji dengan salah satu dokter kandungan langganan keluarga suamiku, dan aku dijadwalkan untuk pemeriksaan hari Sabtu pagi jam 7.00.
Hari sabtu pun akhirnya aku dengan diantar suami, ibu mertua, dan juga ayah mertuaku datang ke klinik Nusantara untuk menemui dokter kandungan tersebut. Meski kami agak telat (baru sampai di klinik pada jam 7.30), ternyata sang dokter pun memang belom tiba, katanya sih masih di perjalanan tapi nggak tau deh jalan yang dimana, akhirnya karena lumyan lama menunggu, jam 8 pun ibu mertuaku pamitan untuk ke sekolah dulu mengambil berkas dan diantar ayah mertua.

Tinggallah aku sendiri ditemani suamiku menunggu sang dokter, eh tidak sampai lima menit dari ibu mertuaku pergi, sang dokter datang. Rambutnya sembur putih, kalau dilihat sih sepertinya sudah dokter senior, dari tampangnya seperti ada darah chinese kalau dilihat dari matanya yang sipit dan kulitnya yang putih. Ya, lelaki tua yang tersenyum pada suamiku itulah dokter kandunganku.

Seorang perawat senior mengajakku masuk ke ruang sang dokter, aku santai saja. Suamiku tidak ikut masuk, cuma menunggu diluar. Setelah masuk ruang periksa, perawat tersebut memintaku untuk melepas celana dalamku, meski agak takut kulepas juga celanaku, ternyata aku diharuskan untuk melepas juga celana dalamku. Aku kaget bercampur curiga, meski begitu terpaksa aku lepas juga celana dalamku.

Akhirnya pemeriksaan oleh sang dokter selesai juga, meski masih was was dan curiga, aku mencoba untuk tetap berpikir positif. Dokter mendiagnosa bahwa keputihan yang aku alami berlebihan, karena itu harus diobati agar tidak sampai berpengaruh ke bayiku. Sembari aku diberi banyak tips-tips dan saran agar bayiku selalu sehat dan beberapa tips agar melahirkan secara normal.

Menurutku dia dokter yang baik, dari caranya memeriksa dan memberi saran memang dia dokter senior yang bisa kupercaya. Setelah memberi resep dan juga memberi rujukan untuk melakukan usg kemudian aku pun bergegas pulang untuk segera menebus obat.

Belum sampai keluar, karen masih bercerita kepada suamiku tentang pengalaman yang baru kualami barusan, eh tiba-tiba dokter itu menenteng tas nya dan keluar sambil berpamitan padaku dan pada para perawat di meja resepsionis. Olala, ternyata dokter yang baru kutahu dari kertas resep bahwa namanya adalah dr. H. Syamsul Bachrie SPOG itu ternyata datang ke klinik hanya jika ada panggilan saja. Benar-benar spesial, heheheee...

Kemudian terlihat ayah dan ibu mertuaku sudah ada di depan menungguku. Kemudian kami pun bergegas menuju apotik untuk menebus obat dan pulang. Rujukan USG masih nanti pada hari senin, karena hari itu sudah terlalu sore dan minggu tutup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar